4 Serangkai part 4 "Penyesalan" (end game)
Penulis : Andrea Malika
maap klo ngaco gedddd cerita nya :(
Semoga Malika sadar kalau main bola berlebihan itu tidak baik, eh kok jadi madun.
Kali ini Citra menjadi korban Malika yang selanjutnya. Tapi SAP,V, Dan Setroa belum memikirkan rencana selanjutnya. Malika pun belum sempat balas dendam. Hari harinya pun ia jalani seperti biasa, Dan sekarang mereka sudah kelas 9 SMP semester terakhir, artinya sebentar lagi mereka akan lulus dari SMP tersebut. Qiqi menjalani hari dengan dibully dan hingga kini dia masih bersedih. Ghazi masih tidak memaafkan Citra, dan Citra kini bukan ketua kelas, karena sejak pertengkaran tersebut jiwa kepemimpinannya hilang begitu saja. Malika masih menjadi wanita yang suka bersih-bersih tapi bila ada yang membuang sampah sembarangan maka Malika akan memukulnya dengan gagang sapu. Berkali-kali dia masuk ruang BK. Malika juga merupakan anak broken home. Ya, dia juga berubah bukan hanya karena teman-temannya. Maka Malika jadi bergantung pada obat bius agar dia bisa tenang. Dia tidak tahu kalau itu bisa berpengaruh besar ke nyawanya.
Kini dia sudah memikirkan matang rencananya untuk balas dendam ke Citra. Tapi SAP, V, Dan Setroa tidak membantu karena mereka membolos tanpa mengajak Malika hari ini. Malika dengan lemasnya pun menyiapkan semua sendirian. Kepalanya pusing mungkin karena obat bius yang dia pakai hampir setiap hari. Saat sudah siap, Ternyata Citra tidak masuk karena dia pulang kampung. Malika pun kesal karena dia sudah capek-capek untuk menyiapkan semuanya.
Ghazi,dan Qiqi sedang di kantin bersama. Ghazi pun berkata ke Qiqi kalau sejak Malika keluar dari 4 serangkai banyak kejadian yang menimpa mereka. Qiqi pun tersedak saat sedang meminum es teh manisnya. Qiqi pun meminta Ghazi untuk mengulangi perkataannya tersebut. lalu setelah mengulang Qiqi pun terdiam. Lalu Ghazi juga terdiam. Mereka berdua pun mulai intropeksi diri, apa yang membuat Malika keluar? Apa jangan-jangan Malika yang melakukan semua ini. Lalu mereka berdua ingat kalau pada saat kelas 7 Mereka menolak untuk piket, dan ternyata itu membuat Malika sedih, dan ingin balas dendam ke mereka. Ghazi, dan Qiqi mulai menangis. lalu mereka melihat ke arah Malika di pojokkan yang kondisi fisiknya melemah(bukan nenek nenek ya >:V). Malika pun mulai memakan baksonya tersebut. Setelah selesai Malika mulai terjatuh. Qiqi, dan Ghazi kaget lalu mereka berlari ke arah Malika. saat ingin menolong Malika menolak. "Aku sama sekali tidak butuh pertolongan kalian, kalian bukan sahabatku lagi!" Bentak Malika yang lalu berdiri dan berjalan ke luar kantin.
Citra pun pulang dua minggu kemudian. kini waktunya Malika untuk balas dendam ke Citra. SAP,V,Dan Setroa hanya datang untuk melihat. Saat semua sudah matang kini waktunya Malika untuk membalaskan dendamnya ke Citra. Sialnya, Malika tersandung di tangga dan terkena jantungnya(Aduh ngilu yang nulis). Citra yang melihat itu lagsung panik dan segera memanggil pak em. Pak em yang melihat tersebut menyuruh tim PMR untuk membawa Malika ke UKS. Sayangnya, itu adalah penyakit yang harus dibawa ke rumah sakit. Malika dilarikan ke rumah sakit terdekat. dia kini berada di ICU.
Tegang? Pemirsa kita rehat sejenak eh makan sejenak
Ketika Malika berada di ICU dia merasa kalau hidupnya tidak akan lama lagi. dan dia mulai menyesali perbuatannya kepada ketiga sahabatnya tersebut. Malika mulai menangis dengan penuh penyesalan. Dia hanya bisa memandangi jendela rumah sakit. di jendela tersebut terdapat pohon yang daunnya sudah berguguran. Malika pun duduk di ranjangnya. Lalu mulai memandangi pohon tersebut. Dokter berkata kaau Malika harus ke jerman agar penyakitnya bisa sembuh, karena di rumah sakit tersebut alat-alatnya belum cukup lengkap. Malika pun menyetujui hal tersebut. Dia akan ke jerman sendirian tanpa ada kerabat yang menemani. hanya suster, dan dokter. Malika akan pergi 3 hari lagi.
Di sekolah, Citra memberi tahukan hal tersebut ke Ghazi, dan Qiqi. Mereka terkejut, dan mulai menangis. Citra pun mengajak mereka untuk menjenguk Malika jam lima sore nanti. Mereka mengangguk setuju. Ghazi, dan Citra pun berbaikan. Mereka mulai bermain lagi seperti biasa, sampai jam lima sore nanti. Waktu berjalan sangat lambat, Sehingga serasa mereka akan ke rumah sakit satu tahun lagi bukan jam lima sore nanti. Ghazi,Qiqi, dan Citra mulai mengkhawatirkan Malika. kata nenek Dzul eh nenek Citra kalau waktu berjalan lambat maka kalian tidak menikmati waktu tersebut maka kalian harus menikmati waktu tersebut agar waktu berjalan cepat. Akhirnya mereka menikmati waktu tersebut agar waktu berjalan sangat cepat.
Jam empat sore ternyata mereka sudah satu jam lebih awal ke rumah sakit karena ingin melihat Malika. Walaupun Malika sudah berbuat jahat ke mereka. Malika tetaplah Sahabat mereka selamanya. Satu jam mereka menunggu sambil mengobrol. Akhirnya jam Lima! Saat yang mereka tunggu-tunggu untuk melihat Malika. Tapi pada saat mereka hendak masuk mereka melihat kondisi Malika yang kritis. Tanda kalau Malika harus cepat-cepat di rujuk ke rumah sakit di Jerman. Mereka bertiga terkejut. Buah-buahan yang dipegang Citra pun jatuh ke lantai. satu tetes, dua tetes, tiga tetes, puluhan tets air mata jatuh ke lantai rumah sakit tersebut. Malika pun dimasukkan ke ambulans. Dan ambulans tersebut berangkat menuju bandara.
Di Rumah Ghazi mereka bertiga masih tidak percaya apa yang baru saja terjadi. Apakah mereka tidak bisa melihat Malika lagi? apakah dia akan selamanya tinggal di jerman? Apakah dia akan melupakan mereka bertiga?. Pertanyaan tersebut akan terjawab nanti. Mereka hanya bisa mendoakan yang terbaik. Citra menangis sedih, Qiqi menangis dengan pelan. sepertinya lebih sedih melihat sahabat menderita daripada dibully. Ghazi hanya bisa menenangkan mereka berdua.
Besoknya mereka masuk ke sekolah dengan keadaan yang lesu. setiap pelajaran pak em pun selalu memulai dengan doa agar Malika cepat sembuh disana. Hari-hari mereka dijalani dengan hampa. Seperti ada yang kurang di antara mereka. setiap hari senin, mereka juga sering memandangi sapu yang sering dipakai Malika. Malika memang jahat, tapi sebenarnya dia hanya ingin bersih-bersih. Seandainya mereka piket pada saat itu... ah sudahlah, Masa lalu adalah Masa lalu.
Beberapa bulan kemudian mereka Lulus, hari kelulusan tersebut bertepatan dengan hari Malika pulang dari Jerman. mereka sangat senang, setelah upacara kelulusan mereka kembali lagi ke rumah sakit tersebut. Malika akan pulang jam Tiga sore. dan mereka selesai upacara kelulusan jam dua belas siang. Jadi mereka bisa bersiap terlebih dahulu. Jam dua sore mereka ke rumah sakit sambil menunggu kedatangan Malika. Tapi, Harapan mereka agar Malika sembuh total itu salah. Malika pulang dengan keadaan ditutup kain putih... Setelah menanyakan kenapa Malika ditutupi kain putih, dokter menjawab "Sahabat kalian telah berjuang keras, tapi Tuhan ingin dia kembali ke pelukannya.". Artinya Malika telah meninggal dunia... Lalu mereka bertiga seperti tersambar petir. Mereka menangis kencang. Citra sampai terduduk lemas di lantai rumah sakit. Malika memang baru balas dendam ke Qiqi,dan Ghazi. Tapi saat ingin balas dendam ke Citra disana lah tanda-tanda dia kan pergi untuk selamanya... Malika Jahat,dendaman,dan Sensitif, Tapi mereka tidak mengira kalau Malika pergi secepat itu... Ini bukan salah Malika saja, tapi Salah mereka berempat. Malika akan dimakamkan besok jam dua siang. kini dia akan di semayamkan terlebih dahulu.
Mereka sudah siap mengantar Malika ke peristirahatan terakhirnya, Siang itu cuaca mendung, maka mereka sudah bersiap membawa payung. Pihak sekolah juga ikut di acara pemakaman Malika. setelah terkubur, Mereka mulai menaburkan bunga, lalu satu persatu mereka mulai berbicara. "Malika, maafin kami ya, harusnya kami ikut piket waktu itu..."Ucap Ghazi. "Malikaaaaa ayo bangunnnnnn kamu belum balas dendam ke akuuuuuu! ayo jangan tidur terusss bangun!!!!" Teriak Citra sambil menangis. Mereka berdua menenangkan Citra. "Malika, semoga kamu tenag di alam sana, Maafkan kami." Ucap Qiqi. Lalu mereka melihat ke langit dan berteriak "REST IN PEACE MALIKA KECAP HITAM!" Lalu mereka tertawa, setelah itu menangis bersama-sama.
Et nanti dulu jangan pindah ke blog sebelah. Setelah kejadian tersebut, Kini Mereka SMA di sekolah yang berbeda. Citra menjadi ketua osis di SMA Barunya, dia juga punya teman yang seperti Malika,suka bersih bersih. Ghazi sekolah sambil melanjutkan perusahaan ayahnya. Sedangkan Qiqi kini sekolah di pesantren, dan sudah hafal 30 juz Al-Qur'an. Mereka juga sering bertemuan sekali setiap tiga bulan. Malika hanya bisa tersenyum dari atas. Dan ternyata Malika sudah membuat video sebelum dia pergi. Itu berisikan kalau dia meminta maaf dan mereka bertiga adalah sahabat terbaiknya sepanjang masa! Malika juga berpesan kalau jangan menangis kalau ia sudah tidak di sisi mereka bertiga...
Dengan ini 4 Serangkai dinyatakan tamat...
Pemeran - pemeran Abung Story 4 Serangkai
4 Serangkai part 3 : https://zafranraziq.blogspot.com/2020/09/4-serangkai-3.html
4 Serangkai part 2 : https://zafranraziq.blogspot.com/2020/09/4-serangkai-part-2.html
4 Serangkai part 1 : https://zafranraziq.blogspot.com/2020/09/4-serangkai.html
Nantikan kita di Abung Story lainnya Dadah semua
Mau pasang iklan ?
kontak : nemokucingkoe@gmail.com